Bencana terkait iklim telah menewaskan 21.000 orang dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Angka itu dua kali lipat daripada jumlah tahun 2009, demikian laporan organisasi kemanusiaan Oxfam, Senin (29/11/2010).
Laporan tersebut, yang dikeluarkan pada waktu yang bertepatan dengan awal pembicaraan internasional untuk mengatasi perubahan iklim di Cancun, Meksiko, menyebut banjir di Pakistan, kebakaran dan gelombang panas di Rusia, serta peningkatan permukaan air laut di negara pulau Tuvalu di Pasifik sebagai contoh konsekuensi-konsekuensi mematikan dari perubahan iklim.
Putaran baru pembicaraan iklim PBB itu akan menyetujui serangkaian terbatas masalah yang membagi ekonomi-ekonomi kaya dan miskin, khususnya dalam pendanaan, pengawetan hutan hujan tropis, dan persiapan bagi dunia yang memanas. Pembicaraan itu juga akan berusaha untuk menyusun sasaran-sasaran guna mengekang emisi gas rumah kaca.